Kepala Dinas P3A-P2KB Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Drs H Muhammad Yunus, membuka kegiatan pertemuan koordinasi dan kerjasama pencegahan kekerasan terhadap perempuan (KtP) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Bertempat di Aula kantor Dinas P3A-P2KB, Rabu, (21/08/2024), diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, acara dihadiri oleh Kepala Dinas P3A-P2KB, Drs H Muhammad Yunus, perwakilan dari Kantor Kementrian Agama (Kemenag), para perwakilan organisasi wanita, Pers, Organisasi Perempuan, Perguruan Tinggi dan Forum Anak Daerah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, menurut Kepala Dinas P3A-P2KB, dasarnya adalah CEDAW ( convention elimination of all forms of discrimination againts women, yangntelah diundangkan no 7 tahun 1984, UU no:23thn2004, UU no:3thn2022, dan Perda No:3thn2028 tentang perlindungan perempuan dan anak.

Kekerasan terhadap Perempuan dan anak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini masih tinggi, seperti, kekerasan berbentuk fisik (kdrt), psikologis, seksual, ( gender ), penelantaran dan lain sebagainya yang sangat mengkhawatirkan dan menuntut kita semua untuk mengambil tindakan nyata.

Walaupun sudah ada regulasi dan program dari Dinas P3A-P2KB untuk melindungi perempuan tapi masih ada kendala, masih kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang hak hak perempuan, dan masih enggan nya korban untuk melaporkannya, dengan alasan malu bahkan merasa tidak mendapatkan keadilan.

Kegiatan mengangkat tema ” sinergi dan kolaborasi instansi/organisasi/lembaga masyarakat dalamnupaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat”.

Untuk itu kita perlu, edukasi dan kesadaran publik, penegakan hukum yang tegas, pelayanan yang ramah perempuan, pemberdayaan ekonomi perempuan dan kerjasama antar lembaga, ujar Kadis.

Disampaikan Kadis, pada tahun 2025, Dinas P3A-P2KB akan mempunyai Kantor UPTD sendiri dan akan mendapat dana DAK sebesar Rp 5 Milyar, kata Kadis bangga.

Untuk itu, pihaknya berupaya menciptakan Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA) yang betul betul “Layak”, sebagaimana yang diharapkan Bapak Bupati, Drs H Anwar Sadat,.Ag.

Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana, Siti Novita, SP dalam laporannya menyampaikan, maksud dan tujuan diadakan kegiatan ini, selain sebagai wadah untuk menyatukan persepsi dan koordinasi, juga untuk membangun komitmen bersama dengan semua elemen, meningkatan kesadaran publik dan pembentukan sistem perlindungan kepada korban.

Pada kegiatan ini, dihadirkan nara sumber, dari Kementrian Agama, Al-Muthahhiri, S.Sy.,S.IF., M.Pdi dan Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Dr. Ahmad Ridwan, S.Ag.,M.Pdi.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *